Eusiderin adalah neolignan yang ditemukan di Virola sp dan Aniba sp. Eusiderin merupakan
suatu senyawa yang dapat diisolasi dari tanaman/pohon kayu langka asli wilayah
Brunei, Indonesia, Malaysia dan Filipina dan banyak ditemukan di daerah Jambi
yang dikenal Tanaman Pohon Bulian (Eusideroxylon zwageri). Eusideroxylon zwageri dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai kayu besi Borneo , billian , atau ulin. Tanaman ini terancam oleh eksploitasi berlebihan ,serta kurangnya
regenerasi dan kesulitan dalam berkultivasi. Senyawa eusiderin diduga
bersifat antifeedant yang menyebabkan
kayu bulian tidak dimakan rayap. Kayu bulian mempunyai dinding sel dan
serat yang sangat tebal serta sel dipenuhi dengan ekstratif. pada kayu
bulian terdapat makro molekul kompleks seperti, selulosa 58,1%, lignin 28,9%
dan pentosin 12,7%. Berdasarkan uji fitokimia yang telah dilakukan, ternyata
kayu ini mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, steroid dan
terpenoid.
Struktur Eusiderin
(±)-Eusiderin J dan
(±)-Eusiderin K mulanya merupakan dua neolignan yang diisolasi dari
kulit pohon dan tampuk Licaria
chrysophylla. Dimana memiliki cincin 1,4-benzodioksan yang memiliki sifat
sitotoksik, hepatoprotektif, dan aktivitas biologis lainnya. Untuk memperoleh
senyawa eusiderin tidak terbatas pada isolasi, namun dapat pula disintesis,
berikut ini akan dipaparkan terkait bagaimana sintesis eusiderin J dan K.
Material start yang digunakan
untuk sintesis senyawa (±)-Eusiderin J dan (±)-Eusiderin K adalah pyrogallol,
pada prosesnya terdapat kesulitan dalam
mensintesis komponen C6-C3 sehingga digunakanlah
proses penyusunan kembali reaksi Claisen.
Berdasarkan mekanisme
reaksi diatas bahwa proses reaksi claisen menghasilkan senyawa 4-hydroxy-3,5-dimethoksi
Gugus aril, dan 3,4-dihidroksi-5-kelompok metoksi aril. Sementara itu senyawa
Pyrogallol dapat dikonversi menjadi trimetil pirrogallol (2). Senyawa (2) direaksikan
dengan ZnCl2 dan asam propionat menghasilkan senyawa
2,6-dimetoksi fenol (3) sebesar 81%. Hasil dari senyawa (4)tergolong dalam jumlah
yang rendah, sehingga senyawa (3) direaksikan dengan alil bromida, pada
reaksi penyusunan kembali Claisen dalam tabung tertutup untuk menghasilkan
senyawa (5) sebesar > 99% Senyawa (5) direaksikan
dengan PdCl2 dalam metanol agar mampu menghasilkan produk
senyawa (6) dengan yield sebesar 88%.
Sintesis dari unit
lain (10) juga memulai dari
pyrogalol yang telah dilindungi secara selektif oleh (CH3)2SO4 dibawah
proteksi dari Na2B4O710H2O
untuk menghasilkan stuktur (7)
yang telah dikonversikan ke dalam komponen (8) dan (9) dengan
yield yang tinggi melalu prosedur yang sama digunakan dengan yang digunakan
untuk (5). Kemudian senyawa (6) dan (9) diubah menjadi (±)-Eusiderin
K dengan oksida perak sebagai zat pengoksidasi. Lalu (±)-Eusiderin
K dilindungi oleh metil iodida dalam kondisi dasar untuk mampu mengubah
menjadi posisi isomer Trans (±)-Eusiderin J. Dalam reaksi ini,
isomer cis yang telah dikonversi ke isomer trans terus-menerus dalam suasana
basa.
Sumber
Jing, Xiaobi, W.Gu, P.Bie, X. Ren dan X.Pan.
2001. Total Synthesis of (±)- Eusiderin K
dan (±)-Eusiderin J. Synthetic
Communications. 31 (6) : 861-867