Wednesday, May 10, 2017

TOTAL SYNTHESIS EUSIDERIN


        Eusiderin adalah neolignan yang ditemukan di Virola sp dan Aniba sp. Eusiderin merupakan suatu senyawa yang dapat diisolasi dari tanaman/pohon kayu langka asli wilayah Brunei, Indonesia, Malaysia dan Filipina dan banyak ditemukan di daerah Jambi yang dikenal Tanaman Pohon Bulian (Eusideroxylon zwageri).  Eusideroxylon zwageri  dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai kayu besi Borneo , billian , atau ulin. Tanaman ini terancam oleh eksploitasi berlebihan ,serta kurangnya regenerasi dan kesulitan dalam berkultivasi. Senyawa eusiderin diduga bersifat antifeedant yang menyebabkan kayu bulian tidak dimakan rayap. Kayu bulian mempunyai dinding sel dan serat yang sangat tebal serta sel dipenuhi dengan ekstratif.   pada kayu bulian terdapat makro molekul kompleks seperti, selulosa 58,1%, lignin 28,9% dan pentosin 12,7%. Berdasarkan uji fitokimia yang telah dilakukan, ternyata kayu ini mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, steroid dan terpenoid.
Struktur Eusiderin
(±)-Eusiderin J dan (±)-Eusiderin K mulanya merupakan dua neolignan yang diisolasi dari kulit pohon dan tampuk Licaria chrysophylla. Dimana memiliki cincin 1,4-benzodioksan yang memiliki sifat sitotoksik, hepatoprotektif, dan aktivitas biologis lainnya. Untuk memperoleh senyawa eusiderin tidak terbatas pada isolasi, namun dapat pula disintesis, berikut ini akan dipaparkan terkait bagaimana sintesis eusiderin J dan K.

Material start yang digunakan untuk sintesis senyawa (±)-Eusiderin J dan (±)-Eusiderin K adalah pyrogallol,  pada prosesnya terdapat kesulitan dalam mensintesis komponen C6-C3 sehingga digunakanlah proses penyusunan kembali reaksi Claisen.


Berdasarkan mekanisme reaksi diatas bahwa proses reaksi claisen menghasilkan senyawa 4-hydroxy-3,5-dimethoksi Gugus aril, dan 3,4-dihidroksi-5-kelompok metoksi aril. Sementara itu senyawa Pyrogallol dapat dikonversi menjadi trimetil pirrogallol (2). Senyawa (2) direaksikan dengan ZnCl2 dan asam propionat menghasilkan senyawa  2,6-dimetoksi fenol (3) sebesar 81%.  Hasil dari senyawa (4)tergolong dalam jumlah yang rendah, sehingga senyawa (3) direaksikan dengan alil bromida, pada reaksi penyusunan kembali Claisen dalam tabung tertutup untuk menghasilkan senyawa (5) sebesar > 99% Senyawa (5) direaksikan  dengan PdCl2 dalam metanol agar mampu menghasilkan produk senyawa (6) dengan yield sebesar 88%.
Sintesis dari unit lain (10) juga memulai dari pyrogalol yang telah dilindungi secara selektif oleh (CH3)2SO4 dibawah proteksi dari  Na2B4O710H2O untuk menghasilkan stuktur (7) yang telah dikonversikan ke dalam komponen (8) dan (9) dengan yield yang tinggi melalu prosedur yang sama digunakan dengan yang digunakan untuk (5). Kemudian senyawa (6) dan (9) diubah menjadi (±)-Eusiderin K dengan oksida perak sebagai zat pengoksidasi. Lalu (±)-Eusiderin K dilindungi oleh metil iodida dalam kondisi dasar untuk mampu mengubah menjadi posisi isomer Trans (±)-Eusiderin J. Dalam reaksi ini, isomer cis yang telah dikonversi ke isomer trans terus-menerus dalam suasana basa.

Sumber
Jing, Xiaobi, W.Gu, P.Bie, X. Ren  dan X.Pan. 2001. Total Synthesis of (±)-  Eusiderin K dan (±)-Eusiderin J. Synthetic Communications. 31 (6) : 861-867



40 comments:

  1. Apa manfaat dan khasiat dari senyawa eusiderin?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Manfaat senyawa eusiderin diduga bersifat antifeedant yang menyebabkan kayu bulian tidak dimakan rayap

      Delete
  2. Reaksi apa yang terjadi pada tahap ii...? Mohon dijelaskan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. reaksi ii merupakan reaksi demetilasi pada gugus metoksi yang ditengah

      Delete
  3. Apa kegunaan dari senyawa eusiderin k dan j ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Manfaat senyawa eusiderin diduga bersifat antifeedant yang menyebabkan kayu bulian tidak dimakan rayap

      Delete
  4. Bisa jelaskan secara singkat bagaimana reaksi claisen pada sintesis yang telah anda jelaskan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. reaksi claisen yang dimaksud pada sintesis eusiderin yaitu terjadinya perpindahan alil bromida pada posisi para seperti yang ditunjukkan pada senyawa 5

      Delete
  5. Apakah fungsi dari ZnCl2 dan asam propionat pada sintesis eusiderin j dan k?

    ReplyDelete
    Replies
    1. fungsi ZnCl2 yaitu sebagai katalis asam sehingga dapat bertindak sebagai akseptor, asam propionat terkait dengan reaksi demetilasi

      Delete
  6. Bagaimana senyawa (4) dapat menjadi senyawa (5) dalam sintesis Eusidetin ya? Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. perubahan senyawa 4 menjadi senyawa 5 disebabkan karena reaksi claisen arrangement, sehingga menyebabkan terjadinya perpindahan alil bromida pada posisi para

      Delete
  7. Kenapa eusiderin K diproteksi dengan metil iodida ? Adakah senyawa lain yg dpt memproteksi eusiderin K ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. tujuan diproteksi (±)-Eusiderin K oleh metil iodida dalam kondisi dasar untuk mampu mengubah menjadi posisi isomer Trans (±)-Eusiderin J, kemungkinan ada senyawa lain namun tingkat keberhasilan untuk mendapatkan senyawa eusiderin J lebih kecil jika dibandingkan dengan metil iodida

      Delete
  8. Dari mekanisme reaksi yang sudah dijelaskan, disitu dapat dilihat jika eusiderin J terbentuk dari eusiderin K. Apakah bisa jika dilakukan sebaliknya,yaitu eusiderin J menjadi eusiderin K ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa, dengan menambahkan reagen tertentu yang dapat men-demetilasi gugus metoksi yang terdapat pada senyawa eusiderin J

      Delete
  9. perbedaan tahapan eusiderin k dan j ini dimana letak perbedaannya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. perbedaan mendasar antara senyawa eusiderin J dan K yaitu : pada eusiderin K mengalami metilasi menjadi metoksi sehingga membentuk eusiderin J

      Delete
  10. bagaimana sintesis eusiderin k menjadi eusiderin j ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. secara umum sintesis Eusiderin seperti yang telah saya paparkan, dimana material start yang digunakan untuk sintesis senyawa (±)-Eusiderin J dan (±)-Eusiderin K adalah pyrogallol

      Delete
  11. Apakah perbedaan antara eusiderin J dan K selain dari segi struktur serta bagaimana kegunaannya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. perbedaan mendasar antara senyawa eusiderin J dan K yaitu : pada eusiderin K mengalami metilasi menjadi metoksi sehingga membentuk eusiderin J.. Manfaat senyawa eusiderin diduga bersifat antifeedant yang digunakan sebagai antirayap

      Delete
  12. reaksi apa saja yang terlibat dalam sintesis senyawa eusiderin ini ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. reaksi umum yang terjadi pada sintesis senyawa ini yaitu, metilasi, demetilasi, claisen arrangement...

      Delete
  13. apakah eusiderin dapat diproduksi secara besar-besaran?

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa, apabila ketersediaan material start memadai maka besar kemungkinan untuk memproduksi eusiderin dalam skala besar

      Delete
  14. Replies
    1. perbedaan mendasar antara senyawa eusiderin J dan K yaitu : pada eusiderin K mengalami metilasi menjadi metoksi sehingga membentuk eusiderin J

      Delete
  15. Apa prinsip dari sintesis eusiderin K dan J ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Prinsip dasar eusiderin yaitu seperti halnya pada artikel yang telah saya paparkan bahwa senyawa eusiderin terbentuk dari senyawa 6+9. dan perbedaan mendasar antara senyawa eusiderin J dan K yaitu : pada eusiderin K mengalami metilasi menjadi metoksi sehingga membentuk eusiderin J

      Delete
  16. Dalam mensintesis eusiderin ini apakah perlu mempertimbangkan ketersediaan material awalnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. tentu, hal tersebut merupakan dasar pertimbangan untuk sintesis suatu senyawa

      Delete
  17. Jelaskan mengapa digunakan gugus pelindung pada sintesis senyawa eusiderin?

    ReplyDelete
    Replies
    1. karena pada mekanisme sintesis senyawa eusiderin terlibat terjadinya reaksi cenerung selektif

      Delete
  18. Halo iis, mau tanya dong. Apakah jenis eusiderin berpengaruh terhadap aktivitasnya? Mohon dijawab ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. tentu sangat berpengaruh, sebab kemampuan dari gugus metoksi maupun hidroksi berbeda

      Delete
  19. apa prekursor yang digunakan dalam sintesis eusiderin J dan K ini?

    ReplyDelete
  20. mengapa pada tahap 4-5 gugus alil berubah posisi menjadi para?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hal tersebut disebabkan oleh reaksi claisen arrangement yang terjadi

      Delete