TAUTOMER
Aldehida dan keton dapat berada dalam campuran
kesetimbangan dari dua bentuk, yang disebut bentuk keto dan bentuk enol. Kedua bentuk
ini berbeda dalam hal lokasi proton dan ikatan rangkapnya. Jenis isomerisme struktural
ini disebut tautomerisme (dari kata Yunani tauto : sama dan meros : bagian).
Kedua aldehida atau keton ini disebut sepasang tautomer.
Tautomer adalah suatu senyawa karbonil dengan
suatu hidrogen alfa yang bersifat asam, yang dapat berada dalam dua bentuk. Pada
tautomeri terdapat pergeseran bolak-balik yang cepat antara molekul-molekul
yang kesetimbangan tersebut. dalam peristiwa ini ada proton yang berpindah dari
satu atom dalam satu molekul ke atom yang lain menjadi molekul lain. Tautomer
merupakan isomer struktural, bukan penyumbang hibrid resonansi. Kedua isomer ini
mudah berkesetimbangan, dan dapat dinyatakan fakta ini dengan lambing kesetimbangan
diantara kedua struktur tersebut. Untuk dapat berada dalam bentuk enol, suatu
senyawa karbonil harus memiliki atom hidrogen yang melekat pada atom karbon
disebelah gugus karbonil. Hidrogen ini disebut hydrogen α dan melekat pada atom
karbon α (dari huruf pertama abjad Yunani α atau alfa). Tautomerisasi
adalah isomer-isomer yang berbeda satu
dengan yang lainnya hanya pada satu ikatan rangkap dan sebuah atom hidrogen
yang berhubungan.Konsep tautomer yang
dapat melakukan antarubahan dengan tautomerisasi disebut tautomerisme.
Bentuk keto berbeda dari bentuk enol
dalam hal pemilikan ikatan C-H, C-C, dan C=O, di mana enol mempunyai ikatan C=C,
C-O, dan O-H. Bentuk keto lebih stabil sekitar 15 kkal/mol. Tautomer
keto suatu senyawa karbonil mempunyai struktur karbonil seperti diharapkan. Tautomer enol (dari –ena+-ol) yang merupakan suatu alcohol vinilik, terbentuk dengan
serah-terima sebuah hidrogen asam dari karbon α ke oksigen karbonil. Karena
atom hidrogen berada dalam posisi yang berlainan, kedua bentuk tautometrik ini
bukanlah struktur-resonansi, melainkan dua struktur berlainan yang berada dalam
kesetimbangan.Jika R
mengandung ikatan rangkap yang dapat berkonjugasi dengan ikatan rangkap enol,
jumlah enol menjadi besar dan bahkan bisa menjadi dominan. Ester mempunyai enol
yang lebih banyak daripada keton. Di dalam molekul seperti asetoasetat, enol
juga distabilkan oleh ikatan hidrogen internal, yang mana ikatan ini tidak
tersedia dalam bentuk keto. Apabila kandungan enolnya tinggi maka kedua bentuk
dapat diisolasi. Tautomeri dapat mempengaruhi kereaktivan suatu
senyawa. Suatu pengecualian terhadap sifat keton yang tidak mudah teroksidasi,
ialah oksidasi keton yang memiliki sekurang-kurangnya suatu hidrogen alfa.
Suatu keton yang dapat menjalani tautomeri dapat dioksidasi oleh
zat-pengoksidasi kuat pada ikatan rangkap karbon-karbon (dari) tautomer
enolnya.
Sumber :
Firdaus.
2009. Kimia Organik Fisis. Makassar :
Unhas.
Hart,
Harold., L.E Craine, dan D.J Hart. 2003. Kimia
Organik. Jakarta : Erlangga.
Materinya sangat bermanfaat sebagai referensi untuk lebih memahami materi ini. Terimakasih.
ReplyDeleteTerima kasih infonya, sangat bermanfaat
ReplyDeleteMaterinya sangat bermanfaat sebagai referensi untuk lebih memahami materi ini. Terimakasih.
ReplyDeletemateri yang di paparkan sangat bermanfaat. terima kasih
ReplyDeleteTerimakasih ulasannya sangat bermanfaat.
ReplyDelete