Saturday, December 3, 2016

TAUTOMER

Aldehida dan keton dapat berada dalam campuran kesetimbangan dari dua bentuk, yang disebut bentuk keto dan bentuk enol. Kedua bentuk ini berbeda dalam hal lokasi proton dan ikatan rangkapnya. Jenis isomerisme struktural ini disebut tautomerisme (dari kata Yunani tauto : sama dan meros : bagian). Kedua aldehida atau keton ini disebut sepasang tautomer.



Tautomer adalah suatu senyawa karbonil dengan suatu hidrogen alfa yang bersifat asam, yang dapat berada dalam dua bentuk. Pada tautomeri terdapat pergeseran bolak-balik yang cepat antara molekul-molekul yang kesetimbangan tersebut. dalam peristiwa ini ada proton yang berpindah dari satu atom dalam satu molekul ke atom yang lain menjadi molekul lain. Tautomer merupakan isomer struktural, bukan penyumbang hibrid resonansi. Kedua isomer ini mudah berkesetimbangan, dan dapat dinyatakan fakta ini dengan lambing kesetimbangan diantara kedua struktur tersebut. Untuk dapat berada dalam bentuk enol, suatu senyawa karbonil harus memiliki atom hidrogen yang melekat pada atom karbon disebelah gugus karbonil. Hidrogen ini disebut hydrogen α dan melekat pada atom karbon α (dari huruf pertama abjad Yunani α atau alfa). Tautomerisasi adalah isomer-isomer yang berbeda satu dengan yang lainnya hanya pada satu ikatan rangkap dan sebuah atom hidrogen yang berhubungan.Konsep tautomer yang dapat melakukan antarubahan dengan tautomerisasi disebut tautomerisme.



Bentuk keto berbeda dari bentuk enol dalam hal pemilikan ikatan C-H, C-C, dan C=O, di mana enol mempunyai ikatan C=C, C-O, dan O-H. Bentuk keto lebih stabil sekitar 15 kkal/mol. Tautomer keto suatu senyawa karbonil mempunyai struktur karbonil seperti diharapkan. Tautomer enol (dari –ena+-ol) yang merupakan suatu alcohol vinilik, terbentuk dengan serah-terima sebuah hidrogen asam dari karbon α ke oksigen karbonil. Karena atom hidrogen berada dalam posisi yang berlainan, kedua bentuk tautometrik ini bukanlah struktur-resonansi, melainkan dua struktur berlainan yang berada dalam kesetimbangan.Jika R mengandung ikatan rangkap yang dapat berkonjugasi dengan ikatan rangkap enol, jumlah enol menjadi besar dan bahkan bisa menjadi dominan. Ester mempunyai enol yang lebih banyak daripada keton. Di dalam molekul seperti asetoasetat, enol juga distabilkan oleh ikatan hidrogen internal, yang mana ikatan ini tidak tersedia dalam bentuk keto. Apabila kandungan enolnya tinggi maka kedua bentuk dapat diisolasi. Tautomeri dapat mempengaruhi kereaktivan suatu senyawa. Suatu pengecualian terhadap sifat keton yang tidak mudah teroksidasi, ialah oksidasi keton yang memiliki sekurang-kurangnya suatu hidrogen alfa. Suatu keton yang dapat menjalani tautomeri dapat dioksidasi oleh zat-pengoksidasi kuat pada ikatan rangkap karbon-karbon (dari) tautomer enolnya.

Sumber :
Firdaus. 2009. Kimia Organik Fisis. Makassar : Unhas.

Hart, Harold., L.E Craine, dan D.J Hart. 2003. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.

5 comments:

  1. Materinya sangat bermanfaat sebagai referensi untuk lebih memahami materi ini. Terimakasih.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih infonya, sangat bermanfaat

    ReplyDelete
  3. Materinya sangat bermanfaat sebagai referensi untuk lebih memahami materi ini. Terimakasih.

    ReplyDelete
  4. materi yang di paparkan sangat bermanfaat. terima kasih

    ReplyDelete
  5. Terimakasih ulasannya sangat bermanfaat.

    ReplyDelete